Nih Bukti Industri Manufaktur RI Lemah-Letih-Lesu
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat industri manufaktur pada kuartal III-2019 tumbuh melambat. Ini baik industri manufaktur besar maupun yang sedang.Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, industri manufaktur besar dan sedang hanya tumbuh 4,35% di kuartal III 2019. Capaian ini melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) sebesar 5,04%.
Menurutnya, industri manufaktur melambat lebih disebabkan karena kondisi perekonomian global yang masih penuh tantangan.
"Perekonomian memang tidak mudah, ekonomi global melemah, masih ada perang dagang, harga komoditas fluktuatif, dan itu semua berpengaruh ke manufaktur," ujarnya di Gedung BPS, Jumat (1/11/2019).
Foto: Badan Pusat Statistik merilis inflasi Oktober 2019. (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
|
Dari data BPS, industri manufaktur besar dan sedang dominan mengalami penurunan. Sebut saja, Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya mengalami penurunan paling dalam, yakni 22,95% secara tahunan (yoy). Disusul oleh industri karet, barang dari karet dan plastik yang turun 16,63% (yoy).
Kemudian, industri pengolahan tembakau juga turun 12,73% (yoy), begitu juga dengan industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer yang turun 12,32% (yoy). Lalu ada industri barang galian bukan logam turun 10,23% (yoy) dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang turun 0,04% (yoy).
Meski demikian, masih ada beberapa industri yang mengalami kinerja positif yakni industri percetakan dan reproduksi media rekaman, tumbuh 19,59% (yoy). Disusul oleh industri makanan yang tumbuh 5,13% (yoy).
Industri logam dasar berhasil tumbuh 4,09% (yoy) dan industri kertas dan barang dari kertas tumbuh 1,75% (yoy).
"Untuk industri yang paling tertekan kita lihat ada industri barang logam bukan mesin dan peralatannya. Ini industri yang turun perlu mendapat perhatian lebih lanjut," tegasnya.
(dru)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nih Bukti Industri Manufaktur RI Lemah-Letih-Lesu"
Post a Comment