Muka Lama vs Muka Baru di Kabinet 'Ekonomi' Jokowi
JAKARTA, CNBC Indonesia - Kabinet Indonesia Maju secara resmi sudah terbentuk pada tengah pekan ini. Dari 38 Menteri yang dilantik, setengahnya memiliki tanggung jawab untuk mengurus hal yang berkaitan dengan ekonomi.Mulai dari keuangan hingga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Bukan hal mudah, karena dari 19 Menteri, sebagian besar merupakan nama-nama yang baru menjabat. Jika diklasifikasikan lebih detil, maka berikut adalah:
Muka Lama:
1. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
2. Menko Maritim dan Investasi: Luhut Pandjaitan
3. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
4. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang
5. Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
6. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
7. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Sofyan Djalil
8. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Bidang Inovasi: Bambang Brodjonegoro
Muka Baru:
1. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziyah
2. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif
4. Menteri Komunikasi dan Informatika: Jhonny Plate
5. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo
6. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
8. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Erick Thohir
9. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Teten Masduki
10. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
11. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Dari daftar nama bisa dilihat, bahwa sebagian besar Menteri di bidang Ekonomi merupakan nama-nama baru. Namun, menteri yang masuk kategori muka lama pun beberapa diantaranya baru menjabat di pos tersebut.
Misalnya Airlangga Hartarto yang sebelumnya menjabat Menteri Perindustrian. Kemudian, Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sementara Luhut Pandjaitan menambah tanggung jawab investasi, sebelumnya hanya di Menko Maritim. Baik nama baru ataupun lama sama-sama harus serius dalam bekerja.
Joko Widodo sudah memberikan beberapa pesan yang harus bisa dicerna oleh jajarannya. Yakni larangan korupsi, tidak ada visi misi menteri, tetapi presiden dan wakil presiden, kemudian harus kerja cepat, kerja keras, dan produktif, lalu jangan terjebak rutinitas monoton serta bekerja harus berorientasi hasil nyata, kemudian jangan ragu untuk cek masalah di lapangan dan menemukan solusi.
Semua pesan tersebut perlu dicerna secara baik. Joko Widodo pun sudah memberikan ultimatum kepada jajarannya. "Semua harus serius dalam bekerja. Kita pastikan nggak serius, enggak sungguh-sungguh, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," kata Jokowi.
(sef/sef)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Muka Lama vs Muka Baru di Kabinet 'Ekonomi' Jokowi"
Post a Comment