Search

Sinyal Buruk Ekonomi Muncul di Eropa, Euro Terpuruk Kembali

Sinyal Buruk Ekonomi Muncul di Eropa, Euro Terpuruk Kembali

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro kembali melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (29/8/19) melanjutkan pelemahan tiga hari berturut-turut sejak awal pekan. Data dari Jerman hari ini menunjukkan kondisi ekonomi zona euro memberikan dampak negatif bagi mata uangnya.

Euro sempat melemah ke US$ 1,1055 sebelum memangkas pelemahan dan berada di level di level US$ 1,1066 atau melemah 0,09% ada pukul 20:27 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam tiga hari terakhir, mata uang 19 negara ini melemah 0,39%, 0,09% dan 0,12%.

Jerman pada hari ini melaporkan data indeks harga konsumen (IHK) bulan Agustus sebesar -0,2% atau mengalami deflasi. Deflasi tersebut juga merupakan yang pertama dalam tujuh bulan terakhir.

Jerman merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar di Eropa, memburuknya kondisi ekonomi Negeri Panser ini tentunya akan berdampak pada negara-negara lainnya. Rendahnya inflasi tentu semakin menguatkan potensi digelontorkannya stimulus moneter oleh European Central Bank (ECB).

Risalah rapat kebijakan moneter ECB bulan Juli yang dirilis pada 22 Agustus lalu menunjukkan para anggota dewan mulai cemas akan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari prediksi dan gelontoran paket stimulus moneter dianggap jalan terbaik untuk meredam pelambatan.


Paket yang dimaksud bisa berupa pemangkasan suku bunga, pembelian aset atau quantitative easing, serta perubahan panduan suku bunga. Rilis risalah tersebut semakin jelas menunjukkan ECB akan menggelontorkan stimulus pada September, yang masih menjadi pertanyaan seberapa besar stimulus yang akan diberikan.

Melambatnya inflasi di zona euro merupakan salah satu alasan utama ECB menyatakan perlunya stimulus untuk memacu perekonomian.  Euro semakin tertekan setelah AS merilis data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2019.

Rilis awal PDB (Advance GDP) AS menunjukkan angka 2% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized). Pertumbuhan tersebut sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar, dan kecemasan akan pelambatan ekonomi di AS yang dalam juga untuk sementara mereda.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sinyal Buruk Ekonomi Muncul di Eropa, Euro Terpuruk Kembali"

Post a Comment

Powered by Blogger.