Diam-diam, Harga CPO Sentuh Level Tertinggi 6 Bulan Terakhir
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) untuk kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMDEX) menyentuh level tertinggi dalam 6 bulan terakhir setelah ditutup di level MYR 2.269/ton pada sesi perdagangan Senin kemarin (26/8/2019).Kenaikan ini terjadi akibat optimisme peningkatan ekspor minyak sawit dari Malaysia sepanjang Agustus ini.
Intertek Testing Services (ITS) mengatakan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-25 Agustus 2019 naik 18% dari periode yang sama bulan sebelumnya.
Sementara surveyor kargo lain, AmSpec Agri Malaysia mengatakan peningkatan ekspor mencapai 21,5% pada periode yang sama.
Peningkatan ekspor minyak sawit erat kaitannya degan perayaan Diwali yang akan berlangsung pada bulan Oktober.
India merupakan salah satu negara yang biasanya akan melakukan impor minyak sawit besar-besaran menjelang perayaan Diwali. Maklum, pada masa Diwali, konsumsi masyarakat India biasanya meningkat cukup tajam.
Sebagai informasi, Diwali di India mirip-mirip dengan Idul Fitri yang berlangsung di Indonesia. India juga masih menjadi negara importir minyak sawit terbesar di dunia.
Dengan adanya peningkatan ekspor, diharapkan stok minyak sawit yang telah melimpah di Malaysia dapat semakin dikurangi sehingga keseimbangan fundamental menjadi semakin baik.
Sebagai informasi, posisi stok minyak sawit Malaysia pada bulan Juli sebesar 2,39 juta ton yang mana lebih tinggi 7,1% dibanding tahun sebelumnya. Namun stok tersebut sudah jauh berkurang dibanding akhir tahun 2018 yang mencapai 3,21 juta ton atau tertinggi dalam 19 tahun terakhir.
Namun, peningkatan ekspor ke India terkait perayaan Diwali kemungkinan tidak akan dinikmati oleh Indonesia. Pasalnya, saat ini India tengah memberlakukan bea masuk yang berbeda untuk produk sawit Indonesia dan Malaysia.
Seperti yang telah diketahui, mulai Januari 2019, minyak sawit asal Malaysia mendapatkan keringanan tarif impor dari India, yaitu sebesar 45%.
Sementara produk sawit negara lain, termasuk Indonesia dikenakan tarif 54%. Alhasil, produk sawit asal Negeri Jiran akan lebih diminati di India.
Sementara itu pada perdagangan hari Selasa (27/8/2019) pukul 11:00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman November di BMDEX terkoreksi 0,84% ke level US$ 2.250/ton.
Sejak awal tahun 2019, harga CPO tercatat menguat hingga 6,08%.
Penurunan koreksi harga pada hari ini terjadi setelah menguat sepanjang enam hari beruntun. Hal itu membuat investor punya banyak ruang untuk melakukan aksi ambil untung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diam-diam, Harga CPO Sentuh Level Tertinggi 6 Bulan Terakhir"
Post a Comment