Ngaku Punya Rp 800 T di Mandiri, Olsson Malah Nunggak Kredit
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menyebut PT Shield Security Solution yang mengklaim memiliki dana Rp 800 triliun di bank ini merupakan nasabah kredit modal kerja Mandiri sejak tahun ini. Tetapi, perusahaan ini sudah menunggak cicilan kredit dengan status kolektibilitas 2C.Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan perusahaan ini sudah menunggak kredit modal kerja sebesar Rp 5 miliar ke Mandiri. Diketahui pelapor yakni Bo Michael Olsson merupakan direktur di perusahaan ini dan sudah memperoleh Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) dan KTP namun sudah habis masa berlakunya sejak 2017.
"Penerima uang itu katanya Shield Security Solution itu memang kami liat datanya nasabah kredit kami, bukan pemilik [perusahaan] kreditnya Rp 5 miliar dan menunggak pembayaran perusahaan ini. Saya tidak mengerti kaitannya asing [pengirim] dengan penerima uang, dia pegawai di perusahaan ini. Kitasnya sudah tidak berlaku sejak 2017," kata Rohan di Plaza Mandiri, Jumat (30/8/2019).
Dari website resminya, disebutkan. bahwa Shield Security Solution ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengamanan multinasional yang berbasis di Swedia. Di Indonesia, perusahaan ini mulai beroperasi sejak 2001.
Hingga saat ini perusahaan tersebut sudah memiliki 6.400 anggota security, 4 kantor cabang, 21 kantor satelit, Security Training Centre milik sendiri dan beroperasi dari Sumatera hingga Papua.
Rohan menyebutkan saat ini pihak Mandir tengah mengumpulkan bukti-bukti untuk melaporkan Olsson ke pihak kepolisian. Sebab, kondisi ini dinilai bukan hanya sebagai pelanggaran nama baik perusahaan namun juga telah mengganggu kondisi perekonomian nasional.
Kasus ini bermula pada 1 April 2019 lalu Olsson mendatangi Bank Mandiri cabang Cempaka Mas untuk menanyakan transfer dana sebesar 50 miliar euro. Kemudian, pada 2 April 2019 yang bersangkutan mengirimkan email ke Bank Mandiri cabang Cempaka Mas serta surat ke kantor pusat Bank Mandiri di tanggal 18 April, yang keduanya menanyakan hal sama.
Selanjutnya, pada 24 April 2019, Bank Mandiri mengirimkan surat penjelasan kepada Olsson bahwa tidak pernah ada transfer sebesar 50 milyar euro ke rekening Olsson. Lalu, Bank Mandiri pun mengundang Olsson pada 25 April ke kantor cabang Cempaka Mas untuk menjelaskan kembali tentang validitas transfer itu.
Namun, Bank Mandiri justru menerima somasi pada tanggal 7 Mei 2019 dari Olsson dengan mengatasnamakan PT Shields Security Solutions melalui kantor pengacara Jamil Hamid & Partner dengan surat somasi nomor 0276/JHP-JH/Surt-Som/BM/IV/2019 tertanggal 30 April 2019 dan no. 0279/JHP-JH/Surt-Som/BM/V/2019 tertanggal 6 Mei 2019. Somasi tersebut juga telah ditanggapi Bank Mandiri dengan memberikan penjelasan bahwa memang transfer tersebut tidak pernah ada.
Tak cukup sampai disitu, pada tanggal 28 Agustus 2019 Olsson dikabarkan melaporkan Bank Mandiri ke kepolisian terkait hal yang sama. Dan menyebarkan informasi tersebut ke media-media nasional dengan menceritakan bahwa yang bersangkutan memiliki rekening di Bank Mandiri atas nama PT Shields Security Solution, menerima transfer dana sebesar 50 miliar euro atau setara dengan Rp 800 triliun dari keluarga Raja Salman melalui Barclays Bank, London.
Foto: Bank Mandiri Bantah Gelapkan Dana Rp 800T. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)
|
(dob/dob)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ngaku Punya Rp 800 T di Mandiri, Olsson Malah Nunggak Kredit"
Post a Comment