Search

Harga Tertinggi dalam 6 Bulab, Saham Produsen CPO Terbang

Harga Tertinggi dalam 6 Bulab, Saham Produsen CPO Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Diam-diam harga minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives Exchange (BMDEX) menyentuh level tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Pada penutupan perdagangan hari Selasa kemarin (27/8/2019), harga CPO kontrak November di bursa tersebut ditutup turun 1,3% ke level MYR 2.239/ton.

Peningkatan harga di Bursa Malaysia tersebut rupanya tidak terlalu berimbas pada emiten minyak sawit di Bursa Efek Indonesia (BEI). Respon lambat tersebut terlihat pada grafik harga minyak sawit malaysia yang bergerak naik (garis kuning), sedangkan sektor agrikultur di bursa dalam negeri justru bergerak stagnan (garis ungu).

Sumber: Refinitiv
Sejak awal tahun harga CPO di bursa Malaysia mengalami kenaikan hingga 5,7%, sedangkan indeks agrikultur di bursa efek dalam negeri justru mengalami koreksi sebesar 11,82%.

Kenaikan di bursa CPO di Bursa Malaysia terjadi akibat optimisme peningkatan ekspor minyak sawit dari Malaysia sepanjang Agustus ini. Intertek Testing Services (ITS) melaporkan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia pada periode 1-25 Agustus 2019 naik 18% dari periode yang sama bulan sebelumnya.

Sementara surveyor kargo lain yakni AmSpec Agri Malaysia, mengatakan peningkatan ekspor mencapai 21,5% pada periode yang sama.

Bagaimana dampaknya terhadap harga saham-saham produsen CPO di Indonesia. Hingga penutupan sesi I, indeks sektor agrikultur mengalami kenaikan 0,39% ke level 1.369.

Penggerak laju penguatan harga saham-saham tersebut adalah kenaikan harga saham, PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk/LSIP (+2,93%), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk/SSMS (+1,12%), PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk/SMAR (+0,52%), PT Tunas Baru Lampung Tbk /TBLA (+1,67%), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk/SIMP (+1,2%).

Lalu, bagaimana prospek saham-saham CPO di bursa dalam negeri akan ikut melesat seperti harga CPO di bursa derivatif Malaysia? Berikut ulasannya teknikal:

Ternyata, potensi penguatannya ada. Hal ini terlihat dari tren pergerakan harganya secara jangka pendek yang bergerak naik (uptrend).

Sumber: Refinitiv
Ruang penguatannya juga masih terbuka, yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal Relative Strength Index/RSI yang cenderung bergerak naik, namun belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).

Ada potensi harganya menguji level 1.400 (resisten 1) atau secara persentase menguat 2,7% pada minggu ini. Sedangkan untuk 1 bulan kedepan, berpotensi meningkat hingga 6,35% ke level 1.456 (resisten 2).

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Tertinggi dalam 6 Bulab, Saham Produsen CPO Terbang"

Post a Comment

Powered by Blogger.