Search

Grab Diterima di Indonesia, Kenapa Gojek Ditolak di Malaysia?

Grab Diterima di Indonesia, Kenapa Gojek Ditolak di Malaysia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa ride-hailing tanah air, Gojek sedang jadi pembicaraan. Rencana ekspansinya ke Malaysia di tolak beberapa pengusaha setempat.



Salah satunya disuarakan pendiri Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail yang menyebut Gojek bisa merusak anak muda Malaysia dan tidak menjamin masa depan Malaysia.


Dalam transkrip pernyataannya yang beredar luas di media sosial Ia menyebut Gojek bisa dijalankan di Indonesia karena jalan raya yang terlalu sempit untuk kendaraan.

"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda [Malaysia] bukan akan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ujarnya.

Grab Diterima di Indonesia, Kenapa Gojek Ditolak di Malaysia?Foto: infografis/Ini Aturan Baru Taksi Online/Edward Ricardo

Penolakan lain disuarakan pendiri MyCar, taksi e-hailing, Mohd Noah Maideen. Menurutnya, selain faktor keamanan dan pelonggaran norma, pengenalan ojek online milik Gojek akan menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara perusahaan e-hailing lokal.

"Sebagai perusahaan yang baru beroperasi setengah tahun, tidak disarankan bersaing dengan perusahaan asing yang sudah beroperasi selama lebih dari delapan tahun," ujarnya seperti dikutip dari The New Straits Times, Selasa (27/8/2019).


Mohd Noah menambahkan sebelumnya sudah ada layanan ojek online lokal bernama Dego Ride, namun tidak disetujui oleh pihak berwenang. "Kenapa, tiba-tiba kami ingin membawa Gojek?" Katanya.

Penolakan terhadap Gojek di Malaysia berbanding terbalik dengan penerima Grab di Indonesia. Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling yang merupakan warga Malaysia.


Di Indonesia keberadaan Grab cukup diterima masyarakat dengan tangan terbuka. Grab masuk Indonesia sejak 2014 dengan menyediakan layanan taksi online. Setelah itu layanan berkembang menjadi layanan pengantaran manusia, makanan dan barang menggunakan kendaraan roda dua hingga roda empat.

Bahkan Indonesia menjadi mesin pertumbuhan terbesar kedua Grab setelah Singapura. Tinggi potensi pasar Indonesia dan baiknya penerimaan masyarakat membuat Grab akan membangun kantor pusat keduanya di Indonesia.

Penolakan Gojek di Malaysia membuat netizen menyuarakan tolak Grab. Salah satunya pemilik akun @jagorawi.

Grab Diterima di Indonesia, Kenapa Gojek Ditolak di Malaysia?Foto: Tanggapan atas penolakan Gojek di Malaysia (Twitter @jagorawi)

(roy/dru)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Grab Diterima di Indonesia, Kenapa Gojek Ditolak di Malaysia?"

Post a Comment

Powered by Blogger.