Penyulai DMO Persentase Tertinggi, Arutmin Raih IMA Awards

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pertambangan Indonesia (API) yang lebih dikenal dengan Indonesian Mining Association (IMA) menggelar IMA Awards 2019 sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen dan kinerja terbaik perusahaan-perusahaan tambang.

Salah satu yang mendapatkan apresiasi adalah PT Arutmin Indonesia yang merupakan anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Presiden Direktur Arutmin Indonesia Ido Hutabarat mengatakan PT Arutmin mendapatkan kategori perusahaan swasta penyuplai domestic market obligation (DMO) Batubara dengan Persentase Tertinggi.

"Ini kita kan ada tim juri yang independent dari minerba keuangan profesional perguruan tinggi kriteria mereka yang menentukan," paparnya, Rabu, (20/11/2019).
Lebih lanjut dirinya mengatakan Arutmin tahun ini produksi batu bara sebanyak 27 juta ton, meningkat dari tahun lalu 25 juta ton. Sementara tahun depan targetnya meningkat jadi 30 juta ton. Dirinya memperkirakan harga batu bara tahun depan akan berada di kisaran US$ 65 - 70 per ton.

"Karena memang ada oversupply karena pengurangan permintaan di Europe karana ada penggantian dengan gas alam cair atau LNG," terangnya.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba) hingga 23 September 2019 mencapaj Rp 29,26 triliun. Realisasi tersebut baru 67,62 % dari target yang ditetapkan senilai Rp43,27 triliun. Adapun royalti menjadi penopang utama dengan Rp 16,92 triliun diikuti penjualan hasil tambang Rp11,97 triliun, dan iuran tetap Rp350 miliar.

Sementara untuk tahun 2020, pemerintah telah mencanangkan target PNBP minerba sebesar Rp 44,39 triliun. "Penurunan nilai PNBP dari sektor tambang, kiranya dapat menjadi refleksi kita bersama dalam meningkatkan iklim investasi di sektor ini," ujar Ido Hutabarat.

(dob/dob)