Search

Kashmir Rugi Hingga US$ 1 Miliar, Ada Apa?

Kashmir Rugi Hingga US$ 1 Miliar, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerugian ekonomi di Kashmir membengkak hingga US$ 1 miliar. Keputusan India yang menghapus status otonomi khusus dan negara bagian sejak Agustus lalu membuat ekonomi wilayah itu merana.

Apalagi India juga melakukan kontrol ketat pada Kashmir. Bukan hanya memutus hubungan telekomunikasi, tapi juga memberlakukan pembatasan perjalanan dan mengirimkan ribuan tentara ke kawasan itu.


Warga yang protes menutup pasar dan toko. Aktivitas bisnis pun terganggu.
Penutupan bukan hanya sebagai bentuk protes pada pemerintah pusat tapi juga karena takut aksi pemberontak yang semakin ganas di area Himalaya itu. Akibatnya kerugian ekonomi kashmir diperkirakan mencapai 100 miliar rupee (US$ 1,4 miliar).

Karenanya KCCI berencana menuntut pemerintah India. Negara bollywood itu dianggap menjerumuskan Kashmir ke krisis setelah mengalihkan pemerintahan ke federal dan memperketat kontrol di wilayah Himalaya itu

"Kami telah meminta pengadilan untuk menunjuk agen eskternal dalam menilai kerugian karena di luar kuasa kami," kata Wakil Presiden Senior Nasir Khan, sebagai mana dikutip dari Reuters.

Sebelumnya Kashmir merupakan negara bagian dengan nama Jammu dan Kashmir. Wilayah ini cukup panas karena kerap diperebutkan India dan Pakistan sejak merdeka dari Inggris tahun 1947 lalu.


India kerap menyalahkan Pakistan karena dianggap memicu perselisihan dan menimbulkan pemberontakan. Pakistan membantah tudingan India tapi membenarkan adanya dukungan moral pada separatis di Kashmir.

Pengusaha setempat mengaku frustasi dengan situasi Kashmir sekarang. "Terlalu banyak ketidakpastian," kata seorang pelaku bisnis Vivek Wazir.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kashmir Rugi Hingga US$ 1 Miliar, Ada Apa?"

Post a Comment

Powered by Blogger.