Search

Damai Dagang AS-China Tak Jelas, IHSG Masih dalam Tekanan

Damai Dagang AS-China Tak Jelas, IHSG Masih dalam Tekanan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan tren negatif dengan membukukan pelemahan selama empat hari beruntun. Pada perdagangan hari Selasa (26/11/2019) kemarin, indeks ditutup turun 44 poin atau 0,73% ke level 6.026.

Untuk perdagangan hari ini Rabu (27/11/2019),Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan ditutup kembali melemah secara terbatas. Rentang pergerakannya diperkirakan pada level 5980 hingga 6.080.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama kembali ditutup hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 55 poin atau 0,20%, indeks S&P 500 terangkat 6 poin atau 0,22%, dan Nasdaq bertambah 15 poin atau 0,18%.


Pernyataan Trump seputar hubungan negaranya dengan China kembali memainkan peran penting yang mendongkrak bursa Wall Street. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan, Washington dan Beijing sudah dekat untuk mencapai perjanjian dagang.

"Kami sedang dalam putaran terakhir dalam pembahasan kesepakatan yang sangat penting. Bahkan saya rasa ini akan menjadi salah satu kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah. Semua berjalan baik, tetapi pada saat yang sama kami ingin ada perbaikan di Hong Kong," kata Trump kepada para jurnalis di Gedung Putih, seperti diwartakan Reuters.

Trump menambahkan, Presiden China Xi Jinping tentu akan mewujudkan kedamaian dan ketertiban di Hong Kong yang dilanda aksi unjuk rasa selama berbulan-bulan. Trump yakin China akan merespons positif hasil pemilihan Dewan Distrik di Hong Kong di mana kubu pro-demokrasi menang telak.

"Saya rasa Presiden Xi bisa melakukan itu. Saya kenal beliau, dan beliau akan mewujudkannya," ujar Trump.

Dari dalam negeri, IHSG tertekan investor asing masih cenderung melepas portofolio sahamnya di bursa, kemarin asing mencatatkan jual bersih (net sell) dalam sepekan terakhir senilai Rp 1,55 triliun di pasar reguler. Hingga tahun berjalan, net sell asing sudah mencapai Rp 25,17 triliun juga di pasar reguler.

Secara teknikal, IHSG masih dalam tekanan jangka pendeknya dengan bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (Moving Average/MA5), yang digambarkan melalui garis berwarna ungu yang melintang pada grafik di bawah ini.

IHSG hari ini berpotensi menguji Level 6.000 sebagai level penahan koreksi (support level). Potensi pelemahan hingga menguji angka tersebut cukup terbuka seiring terbentuknya pola lilin hitam panjang (long black candle), pola yang menggambarkan tekanan jual yang masif.

Sumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Damai Dagang AS-China Tak Jelas, IHSG Masih dalam Tekanan"

Post a Comment

Powered by Blogger.