Asa Damai Dagang Kian Terlihat, Wall Street Dibuka Naik Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada Selasa (5/11/2019), melanjutkan rekor tertinggi baru setelah investor yakin akan ada peluang kesepakatan dagang antara AS dan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) melompat 114,75 poin (0,42%) pada pukul 09:00 waktu setempat (21:00 WIB) ke 27.648,12. Indeks Nasdaq naik 46,8 poin (0,56%) ke 8.433,2 sementara indeks S&P 500 bertambah 11,4 poin (0,37%) ke 3.078,27.

China mendorong Presiden AS Donald Trump mencabut tarif terhadap produk Negeri Panda senilai total US$ 125 miliar yang telah diberlakukan pada September sebagai bagian dari kesepakatan "tahap pertama", demikian diberitakan oleh Reuters.

Seorang pejabat AS juga mengatakan akan mempertimbangkan pencabutan tarif terbaru yang diberlakukan pada 15 Desember, sebagai bagian dari negosiasi. Akhir pekan lalu, China menyatakan telah mencapai konsensus dengan AS untuk beberapa hal prinsip. Kini keduanya mencari lokasi baru untuk meneken kesepakatan.

"Ini setidaknya akan memperpanjang dampak ekonomi yang negatif terhadap tarif dan membawa kita kembali ke posisi 31 Juli, pada hari sebelum mereka diancam kenaikan tarif," ujar Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group Peter Boockvar, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Di tengah kabar positif tersebut, AS membukukan defisit neraca perdagangan lebih rendah terhadap China yakni turun sebesar 3,1% menjadi US$ 28 miliar (per September). Secara umum, ekspor AS periode itu turun US$ 1,8 miliar, sedangkan impor berkurang US$ 4,4 miliar.

Di luar faktor damai dagang, Wall Street juga menguat dipacu kinerja emiten AS yang kuat, data ekonomi yang lebih menjanjikan sehingga indeks Dow Jones menyentuh rekor tertingginya Senin, menyusul indeks S&P 500 dan Nasdaq yang mencapai rekor tertinggi mereka pekan lalu.

Dow Jones sepanjang tahun berjalan telah menguat di kisaran 18%, sedangkan indeks S&P 500 melompat lebih dari 22% menyusul Nasdaq yang telah meroket 27%.

Para pelaku pasar juga akan mengincar rilis data ekonomi pada hari ini, seperti neraca perdagangan September yang akan dirilis pada pukul 09:30 waktu setempat. Demikian juga dengan data PMI (purchasing managers' index) sektor Jasa periode Oktober serta sektor non-manufaktur.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)