Data Tenaga Kerja AS Membaik, Penguatan Emas Tertahan Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar spot global terkoreksi menyusul rilis data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) yang melampaui ekspektasi pasar. Hingga pukul 19:55 WIB, harga emas tercatat pada level US$ 1.507/troy ons, turun 0,4% dibandingkan posisi penutupan kemarin US$ 1.512/troy ons.

Harga emas anjlok begitu laporan ketenagakerjaan A.S dipublikasikan pada pukul 19:30 WIB hari ini Jumat (1/11/2019). Data penciptaan lapangan kerja non pertanian (non farm payrolls/NFP) bulan Oktober sebesar 128.000, di atas polling Refinitiv memprediksi akan ada 89.000 pekerjaan baru.

Pelemahannya berkurang karena data pengangguran yang naik menjadi 3,6%, sesuai dengan prediksi Refinitv reuters pada angka 3,6%, angka pengangguran September berada pada angka lebih rendah yakni 3,5%.

Harga emas mendapatkan momentum kenaikannya beberapa hari ini berkat kebijakan The Fed yang memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin, menjadikan penurunan suku bunga ketiga tahun ini pada level suku bunga 1,5%-1,75%.

Namun, The Fed tidak memberikan sinyal pemotongan suku bunga lanjutan di sisa FOMC meeting akhir tahun ini.

Analisis teknikal

Data Tenaga Kerja AS Membaik, Penguatan Emas Tertahan Lagi

Sumber: Refnitiv

Tren harga emas cenderung bergerak menyamping (sideways) sejak Agustus pertengahan, dengan penghalang harga naik (resistance level) berada pada US$ 1.522/troy ons, dan penahan harga turun (support level) pada level US$ 1.486/troy ons.

Ada potensi harga emas di pasar spot akan melanjutkan kenaikan hingga menguji level harga US$ 1.522/troy ons dalam beberapa minggu ke depan.

Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang bersifat momentum menggambarkan harga emas yang masih belum menyentuh level jenuh belinya (overbought), sehingga ruang kenaikannya masih terbuka.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam)