Search

Belanja Pemerintah Kurang Nendang Buat Ekonomi, Ini Alasannya

Belanja Pemerintah Kurang Nendang Buat Ekonomi, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis konsumsi pemerintah pada perhitungan PDB kuartal III-2019 hanya tumbuh 0,98%. Angka itu tergolong amat lesu jika dibandingkan kuartal III-2018 ketika konsumsi pemerintah pertumbuhannya mencapai 6,27%.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, menjelaskan alasan rendahnya belanja pemerintah pada triwulan ketiga ini. Dia bilang, hal ini disebabkan adanya shifting belanja dari periode sebelumnya.

"Kalau belanja pemerintah itu ada masalah shifting pengeluaran pemerintah," ujarnya ketika ditemui di sela Rakornas Kadin, di Jakarta, Selasa (5/11/2019).


"Growth konsumsi pemerintah itu memang rendah, tetapi itu kan shifting pengeluaran saja. Banyak pengeluaran di kuartal 2 tinggi," lanjutnya.

Pada sisa periode tahun ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong penggunaan APBN untuk lebih mendukung pertumbuhan ekonomi. Artinya, lanjut dia, pemerintah tidak akan ragu membelanjakan uangnya meski kondisi global juga melemah.

"Belanja pemerintah kita akan pastikan, di tengah tengah pelemahan global yang ada imbas terhadap pelemahan penerimaan, kita akan memastikan belanja tetap bisa mendukung pertumbuhan ekonomi," urainya.

Dia menegaskan bahwa APBN sudah seharusnya menjadi alat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Dengan pelemahan ekonomi global, APBN punya peran penting agar RI tidak semakin terpuruk pertumbuhannya.

"Jadi kalau siklus lagi turun begini, APBN yang men-support supaya dia nggak turun terlampau dalam. Support itu diberikan dengan cara gimana, diberikan dengan cara bahwa belanja pemerintah dikeluarkan mendukung pertumbuhan ekonomi," urainya.

Kendati demikian, dia tak memungkiri langkah tersebut akan berdampak pada aspek penerimaan. Karenanya, belanja yang direalisasikan tak boleh serta-merta dihambur-hamburkan.

Tapi kan penerimanya kena imbas nih. Meskipun penerimaannya kena imbas kita tetap jaga belanja sehingga belanja itu tetap dikeluarkan tapi enggak boleh dihamburkan hamburkan. Belanjanya yang efisien tetapi mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Nah kalau belanjanya mau tetap kita pakai untuk mendukung. Maka mungkin pembiayaannya jadi melebar, defisitnya melebar. Kalau defisitnya melebar, kita sudah perkirakan kalau melebar 2,0% sampai dengan 2,2% enggak apa-apa. Karena itu menjadi bagian dari support APBN terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Belanja Pemerintah Kurang Nendang Buat Ekonomi, Ini Alasannya"

Post a Comment

Powered by Blogger.