Mata Uang Negara Tetangga Perkasa, Rupiah Malah Santuy.....
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja rupiah di sepanjang pekan ini terbilang mengecewakan. Pada penutupan perdagangan di pasar spot hari Jumat (1/11/2019), rupiah berada di level Rp 14.030/dolar AS, sama persis dengan posisi pada penutupan perdagangan di hari Jumat pekan sebelumnya (25/11/2019).
Walau rupiah tak melemah, kinerjanya terbilang mengecewakan lantaran mayoritas mata uang negara-negara Asia lainnya sukses mencetak penguatan melawan dolar AS.
Optimisime bahwa AS dan China akan bisa meneken kesepakatan dagang pada bulan ini menjadi faktor yang memantik aksi beli atas mata uang negara-negara Benua Kuning. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa lokasi penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China akan segera diumumkan.
Untuk diketahui, sebelumnya AS dan China berencana untuk meneken kesepakatan dagang tahap satu di Chile, kala Trump bertemu dengan Presiden China XI Jinping di sela-sela gelaran KTT APEC. Namun, rencana tersebut kemudian dipertanyakan menyusul keputusan Chile untuk membatalkan gelaran tersebut, seiring dengan aksi demonstrasi yang tak kunjung padam di sana.
"China dan AS sedang bekerja untuk memilih lokasi baru guna menandatangani kesepakatan dagang tahap satu, [yang mencakup] sebesar 60% dari kesepakatan final, pasca KTT APEC di Chile dibatalkan karena situasi yang tidak terkait dengan perkembangan negosiasi dagang AS-China," cuit Trump melakui akun Twitter personalnya, @realDonaldTrump.
Perkembangan tersebut juga melegakan lantaran sebelumnya ada kekhawatiran bahwa hubungan AS-China akan kembali memanas. Melansir Reuters, seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan bahwa ada kemungkinan kesepakatan dagang tahap satu antar kedua negara belum akan siap untuk diteken pada bulan ini.
Pemberitaan Reuters kemudian menyebut bahwa permintaan Trump agar China membeli produk agrikultur asal AS dalam jumlah besar menjadi faktor yang mengganjal dalam negosiasi dagang kedua negara.
Jika kesepakatan dagang tahap satu benar bisa diteken, diharapkan laju perekonomian dunia bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Alhasil, optimisme pelaku pasar pun membuncah untuk melakukan aksi beli atas mata uang negara-negara Asia.
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mata Uang Negara Tetangga Perkasa, Rupiah Malah Santuy....."
Post a Comment