Search

IHSG Terburuk di Asia, Tapi Ada Saham Cuan hingga 100%

IHSG Terburuk di Asia, Tapi Ada Saham Cuan hingga 100%

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepekan ini (28 Oktober-1 November), bukan periode kejayaan bursa saham utama Indonesia. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menduduki posisi paling bontot di kawasan Asia dengan mencatatkan imbal hasil negatif hingga 0,7%, dari level 6.252,35 ke level 6.207,19.

IHSG menjadi satu-satunya bursa saham acuan di Benua Kuning yang mencetak koreksi sepanjang perdagangan pekan ini. Indeks Sensex (India) dan indeks Hang Seng (Hong Kong) menduduki posisi dua teratas dengan membukukan penguatan masing-masing sebesar 2,8% dan 1,6%.

Mayoritas bursa saham di kawasan Asia menguat menyusul keputusan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang memangkas suku bunga acuan pada pekan ini sebesar 25 basis poin (bps) ke rentang 1,5%-1,75%.


Sementara itu, koreksi yang terjadi pada IHSG besar kemungkinan adanya aksi ambil untung (profit taking) yang didorong oleh faktor domestik, di mana laju inflasi bulan September hanya tercatat tumbuh 0,2% secara bulanan (MoM) dan 3,13% secara tahunan (YoY).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan lalu berada di posisi yang lebih rendah ketimbang konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan adanya inflasi sebesar 0,12% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan diperkirakan sebesar 3,23%.

Lebih lanjut, meskipun pekan ini kinerja IHSG kurang ciamik, masih terdapat beberapa emiten yang harga sahamnya mampu melesat kencang.


Berikut adalah 5 saham dengan cuan tertinggi sepanjang pekan ini

1. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO)
Emiten properti di bawah naungan keluarga Dato Sri Tahir, PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) memimpin klasemen top gainers dengan mencatatkan penguatan dua kali lipat (100%) dari harga Rp 1.140/saham menjadi Rp 505/saham.

Dikarenakan pergerakan saham perusahaan yang liar, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham MPRO di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Jumat (1/11/2019)

2. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS)
Harga saham PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) melesat 72,8% menjadi Rp 6.100/saham. Penguatan tersebut membuat perusahaan berhasil menduduki posisi runner up kategori top gainers.

Emiten yang bergerak di bidang trading bahan bakar, bisnis logistik dan pergudangan melantai pertama kali di BEI pada 28 Mei 2018 degan melepas sebanyak 150 juta unit saham di harga penawaran Rp 276/saham.

3. PT Onix Capital Tbk (OCAP)
Harga saham PT Onix Capital Tbk (OCAP) juga masuk dalam jajaran top gainers pekan ini karena berhasil menguat 46,03% dan menutup perdagangan di harga Rp 276/saham dari sebelumnya Rp 189/saham di awal pekan.

OCAP didirikan tanggal 21 Oktober 1989 dan bergerak di bidang jasa, yaitu jasa konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi, termasuk di dalamnya adalah broker sekuritas dan underwriting.

4. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) merupakan emiten yang memproduksi mesin pembangkit listrik, termasuk sistem panel surya yang berdiri pada tahu 2008. Sepanjang pekan ini, harga saham JSKY menguat 41,77%, dari Rp 462/saham menjadi Rp 655/saham.

5. PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI)
Pekan ini, harga saham PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) naik 31,21% ke level Rp 370/saham dari Rp 282/saham di awal pekan. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara tersebut pertama kali mencatatkan diri di BEI pada 15 Juli 2004.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/tas)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG Terburuk di Asia, Tapi Ada Saham Cuan hingga 100%"

Post a Comment

Powered by Blogger.