UNVR Stock Split, Diterima Asing dan Ditolak Lokal
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar rencana PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melakukan pemecahan nilai saham (stock split) tidak mendapat respons positif dari investor domestik. Namun sebaliknya saham UNVR banyak diborong investor asing pada perdagangan kemarin, Senin (30/09/2019).Investor asing pada perdagangan kemarin tercatat melakukan akumulasi beli bersih (net buy) senilai Rp 43,82 miliar. Dari total nilai transaksi Rp 150,85 miliar.
Namun sayang, harga saham Unilever terkoreksi 1,06% ke level Rp 46.500/unit saham.
Akhir pekan lalu, pelaku pasar merima kabar mengejutkan yang menyebutkan Unilever Indonesia akan melakukan pemecahan nilai saham (stock split).
Kabar tersebut disambut antusias oleh para pelaku pasar modal domestik. Sejumlah grup pesan singkat Whatsapp ramai membagikan informasi mengenai rencana aksi korporasi perusahaan multinasional yang bermarkas di London, Inggris tersebut.
Manajemen Unilever Indonesia tampaknya tak mau heboh menyampaikan hal ini dan memilih akhir pekan untuk menyampaikan pengumuman ini pada Sabtu (28/09/2019), pukul 20.33 WIB melalui surat yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat libur dan tidak ada aktivitas perdagangan saham.
Dalam surat tersebut langsung disebutkan rencana perseroan melakukan stock split. "Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Manajemen lebih lanjut menyampaikan, perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Waktu pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan lebih lanjut.
Jika diasumsikan perseroan akan melakukan stock split 1:10 maka harga saham berada pada level Rp 4.650/unit. Namun jika rasionya 1:5 makan harga saham Rp 9.300/unit.
Tentu saja pemecahan nilai saham ini akan membuat investor lebih murah untuk membelinya. Jika ingin membeli satu lot cukup dengan Rp 465.000 atau Rp 930.000 saja, tidak perlu mengeluarkan uang Rp 4,65 juta/lot.
Saat ini total jumlah saham yang dicatatkan perseroan di BEI mencapai 7,63 miliar unit. Dari total jumlah saham tersebut, 84,99% atau 6.484.877.500 dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding B.V dan sisanya 15.01% atau 1.145.122.500 dimiliki oleh publik atau masyarakat.
Saham UNVR merupakan salah satu saham berkapitalisasi besar yang cukup aktif dan likuid ditransaksikan di para pelaku pasar. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri fast moving consumer goods (FMCG), UNVR juga punya reputasi yang cukup baik.
Perusahaan yang dipimpin Hermant Bakhsi ini punya nilai kapitalisasi Rp 354,8 triliun, merupakan yang terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal II 2019, nilai aset UNVR saat ini tercatat mencapai Rp 21,87 triliun. Untuk sekedar mengingatkan, perseroan adalah market leader untuk produk-produk kebutuhan rumah tangga, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.
Begini Rencana Unilever Pecah Nilai Saham
[Gambas:Video CNBC]
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "UNVR Stock Split, Diterima Asing dan Ditolak Lokal"
Post a Comment