Sentimen Positif Mengiringi, Ada Harapan Harga CPO Naik Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih dalam tren koreksi. Namun, masih ada harapan harga naik menyusul beberapa sentimen positif yang antri masuk menerpa industri.Hingga jeda perdagangan siang, harga komoditas batu bara acuan di Bursa Malaysia Derivatif diperdagangkan di level RM 2.153/ton. Pergerakan harga masih dalam tren koreksi. Sejak Senin lalu (23/9), harga komoditas minyak sawit mentah turun 1,6% hingga istirahat perdagangan siang ini.
Namun perbaikan dari sisi permintaan dan penurunan pasokan berpotensi kembali mengerek harga komoditas ini naik. Cuaca kering yang melanda Malaysia dan Indonesia menyebabkan produksi berkurang. Selain itu, program B20 dan B10 di Indonesia dan Malaysia diprediksi masih akan mendongkrak permintaan CPO.
Belum lagi dampak perang dagang AS-China yang menyebabkan penurunan impor kedelai AS oleh China membuat Negara Tirai Bambu kembali melirik minyak sawit mentah. Hingga akhir tahun ini impor China bisa mencapai lebih dari 6 juta ton, naik drastis dibandingkan dengan tahun lalu.
Impor minyak sawit India juga berpotensi naik hingga 2% tahun ini. Kekhawatiran harga minyak sawit menjadi tidak kompetitif pun kini bukan jadi alasan. Setidaknya, hingga akhir tahun ini. Pasalnya, pemerintah Indonesia baru akan memberlakukan pungutan ekspor minyak sawit mentah tahun depan.
"Pungutan terhadap CPO walau harga di atas US$ 570 kita tunda sampai dengan 1 Januari 2020" Kata Menko Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Selasa (24/9/2019).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.05/2019 yang terbit sejak 1 Juni 2019, disebutkan apabila harga CPO di atas US$ 570 per ton, maka akan dikenakan pungutan terhadap CPO dan turunannya 50% dari pungutan penuh. Harga di atas US$ 620 kena pungutan ekspor 100%.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(twg/twg)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen Positif Mengiringi, Ada Harapan Harga CPO Naik Lagi"
Post a Comment